Filosofi Kepemimpinan Sejati dari 5 Jari Tangan
Filosofi 5 Jari Sang Pemimpin - Artikel Arti Kepemimpinan
Thefilosofi.blogspot.com - Tubuh manusia pada hakekatnya menunjukkan wujud nyata dari jiwa manusia
itu sendiri. Berbagai bentuk dari bagian tubuh manusia menyimpan
berbagai rahasia kehidupan dan kepemimpinan. Tubuh adalah rahmat dari
Allah SWT yang memberikan petunjuk kesempurnaan hidup sebagai manusia.
Filosofi ini tercermin dalam jari manusia, sebagai manifestasi dari
kekuatan diri manusia.
Kali ini saya mengajak kita semua untuk
memahami filosofi lima jari yang ada dalam tubuh manusia. Jari kita
terdiri dari lima bagian. Pertama jari ibu atau yang kita kenal dengan
jari jempol, kedua jari telunjuk, ketiga jari tengah, keempat jari manis
dan kelima adalah jari kelingking. Mari kita renungkan, bagaimana
kelima jari kita memiliki kaitan erat dengan leadership yang tertanam
dalam diri kita.
Sekarang, bagaimana kita mengartikan kelima jari kita yang memiliki arti kepemimpinan sejati yang berada di dalam tubuh kita.
Pertama, Ibu Jari.
Pemimpin yang bijak adalah orang yang merasa tidak
pernah segan dalam memberikan apresiasi, pujian atau sanjungan terhadap
orang lain, baik bawahannya, relasi mitranya ataupun lawannya sekaligus.
Jiwa sportivitas dan objektivitas menunjukkan bahwa kita berjiwa besar
dan cerdas dalam memberikan penghargaan buat orang lain yang telah
melaksanakan tugas dengan baik, meskipun dalam wujud satu langkah kecil.
Sikap bijak kita melalui simbol ibu jari akan memberikan feedback
positif bagi kita maupun orang lain yang kita berikan apresiasi
(appreciate) atau sanjungan. Ibu Jari dapat juga diartikan sebagai
penghargaan (achievement) orang lain secara ikhlas dan terpuji. Ada
nilai kebenaran dalam diri kita. Dan ada pertanggung jawaban
(responsibility) baik vertical maupun universal. Pemimpin yang bijak
adalah pemimpin yang melalui tahapan kesuksesan yang bermanfaat, artinya
sukses yang bermanfaat disini adalah bermanfaat bagi diri dia sendiri,
orang lain dan lingkungannya.
Kedua, Jari Telunjuk.
Pemimpin
yang bijak adalah seorang pemimpin mampu memberikan perintah maupun
tugas kepada bawahannya dengan tegas dan lugas. Pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab sesuai dengan fungsinya akan memudahkan kita bekerja
secara team work yang solid. Pemimpin harus memiliki keyakinan yang
memiliki kebenaran. Kuncinya adalah keimanan yang kuat kepada Allah SWT
sebagai penciptanya. Pemimpin tanpa iman adalah pemimpin yang zholim dan
kejam, dan sebaliknya pemimpin yang beriman adalah pemimpin yang
membawa pengikutnya menuju keselamatan. Disisi lain, Pemimpin yang bijak
adalah pemimpin yang mampu meyakinkan orang lain mengikutinya menuju
kesuksesan. Kedisplinan adalah kunci dari ketegasan dan komitmen.
Pemimpin yang bijak juga mampu mengarahkan orang lain menuju yang lebih
baik. Orang lain akan mengikuti kita jika arah yang dituju adalah benar.
Sifat yang ditunjukkan pada jari telunjuk juga keberanian dan maju
selangkah dengan pertimbangan yang matang. Sifat lainnya kepemimpinan
kita adalah memerintah. Orang yang dapat memerintah adalah orang yang
memiliki tanggungjawab yang lebih besar dari pada orang yang menerima
perintah. Oleh karena itu, perintah harus diartikan sebagai wujud kerja
sama yang arif baik bagi yang memerintah maupun bagi yang menerima
perintah. Oleh karena, itu seringkali jari telunjuk dapat diartikan
sebagai pemerintahan. Dalam arti pemerintahan yang melayani dan
memberikan terbaik buat rakyat nya.
Ketiga, Jari Tengah.
Kepemimpinan akan terwujud jika kita memiliki kearifan dan kebijaksanaan
dalam menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah. Seorang pemimpin
harus mampu menjadi penengah dan penyelesai masalah (problem solver),
bukan problem maker (pembuat masalah). Konflik adalah bagian dari
kehidupan. Setiap konflik yang lahir, pemimpin harus mampu menyelesaikan
secara adil, menjadi mediator dan negosiator yang baik serta penengah
yang jujur. Serta menjadi juru runding yang memiliki integritas yang
kuat, sehingga semua orang akan merasakan kemenangan bersama. Tidak ada
pihak yang menang dan kalah, namun kemenangan dimiliki oleh semua pihak.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dapat diterima oleh semua
pihak tanpa ada pihak yang merasa keberpihakan sehingga merugikan pihak
lainnya. Sikap penyeimbang terkadang menjadi alternatif dalam menghadapi
berbagai masalah dan tantangan. Segala sesuatu pasti ada jalan
keluarnya. Sikap inilah yang dibutuhkan pemimpin yang sebenarnya (the
real of leaders)
Keempat, Jari Manis.
Pemimpin tidaklah kaku,
namun dia harus memiliki jiwa humoris yang proporsional. Artinya humoris
yang pada tempatnya. Pemimpin juga harus memiliki nilai seni yang
tinggi dan bersahaja. Bukanlah sikap yang ditunjukkan secara arogan,
emosional dan egois. Pemimpin harus dapat menjadi suri tauladan yang
baik bagi semua orang dan memberikan perilaku, tutur kata dan sikap yang
lembut dan bijaksana. Pemimpin adalah pengakuan dari orang lain yang
menghargai dan mendeklarasikan diri pemimpin itu sebagai pemimpin, bukan
pengakuan sepihak dari diri seseorang tanpa didukung oleh pengikutnya.
Oleh karena itu, pemimpin memiliki ikatan bathin dan simbolistik dengan
orang lain. Ada kesetiaan dalam jiwa nya. Ada kekuatan keyakinan untuk
bersama dari pengikutnya dan ada ikatan yang suci dalam jiwa yang
bersih.
Kelima, Jari kelingking.
Pemimpin tidak dapat ditentukan
secara fisik, karena yang menentukan kepemimpinan kita adalah karakter
dan nilai (values) dalam diri kita. Pemimpin harus memiliki jiwa
memaafkan dan rekonsiliasi. Kita harus mengerti kapan kita harus
memaafkan atau meminta maaf meskipun tidak melakukan kesalahan. Maaf
bukanlah arti menyerah, namun jiwa besar dalam memberikan perlindungan
buat orang lain. Pemimpin juga harus mampu menyelamatkan orang lain
meskipun dirinya harus berkorban. Perisai diri bagi orang lain adalah
upaya penyelamatan bagi orang lain. Meskipun kecil, namun dirinya selalu
menjadi awal pengorbanan untuk menyelamatkan orang banyak.
Akhirnya, kita dapat simpulkan bahwa jari bukanlah pelengkap semata
dalam tubuh kita, namun memiliki arti yang luas sebagai manisfestasi
kesempurnaan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Nah, kini
saatnya kita mengambil suatu sikap. Kembalilah pada fungsi jari yang
kita gunakan, karena setiap jari akan bermanfaat dalam keadaan yang
sesuai dengan kondisi yang ada. Kelima jari kita akan memberikan makna
yang kuat sebagai pemimpin dimasa yang akan datang. Temukan kepemimpinan
itu di jari anda, gunakan tangan mu, kepal jari tanganmu dan wujudkan
misi hidupmu, Selamat mencoba!
Penulis: Fachrul Razi, M.I.P
Sekian update informasi kali ini seputar Belajar Filosofi Kepemimpinan Sejati Berdasar 5 Jari Tangan. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi untuk ada semua saat menjadi seorang pemimpin. Salam.
Itulah pemimpin yang di harapkan,,
ReplyDeleteYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny